Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Hellprint Metalfest (Monster Of Noise)

Selamat berjumpa lagi di Music Share Academy
Dalam kesmpatan saya kali ini, Saya mau nge share suatu info tentang
Sebuah acara musik besar - besaran yang akan di selenggarakan di Bandung
Selengkapnya baca di bawah bradd !! \m/


Nama Acara  : Hellprint Metalfest "Monster Of Noise"
Tempat          : Lanud Sulaiman Bandung
Waktu           : Minggu, 6 Januari 2013 (Pukul 10.30-20.00 WIB)
Harga Tiket   : Rp.30.000,- Bonus CD + Poster + Stiker (Terbatas)

Band - Band Yang Akan Tampil :
  1.  Burgerkill
  2. Seringai
  3. Rudal
  4. Jasad
  5. Forgotten
  6. Tcukimay
  7. Jeruji
  8. Undergod
  9. Rosemary
  10. Don Lego
  11. Mesin Tempur
  12. Outright
  13. Billfold
  14. Dajjal
  15. Hellgods
  16. Noin Bullet
  17. Mawar Berduri
  18. Bleeding Corpse
  19. Kedjawen
  20. Kaluman
  21. Gugat
  22. Godless Symptoms
  23. Auticed
  24. Tragedi
  25. Injected
  26. Revenge The Fate
  27. Nectura
  28. Saffar
  29. Komplete Kontrol
  30. Dark Terror
  31. Xtab
  32. Demonsdamn
  33. Jari Tengah
  34. Dislaw
  35. Discont
  36. Lumpur
  37. Fragment Of Euthanasia
  38. Medusa
  39. Insulin Coma
  40. Humiliation
  41. Power Punk
  42. Nothing New
  43. Tikus Kampung
  44. Last Kiss From Avelin
  45. Youthfull Aggression
  46. Girlzeroth
  47. Rockgod
  48. Dead With Falera
  49. Sundality
  50. Digging Up
  51. Hibrani
  52. Bye Bye Bunny
  53. Pigphobia
  54. Necro Terror
  55. Cigah Sato
  56. Impish
  57. Tenton Hammer
  58. Cannabies
  59. Distress
  60. Khasarath
  61. Train For Fly
  62. Manipulator Death
  63. Life After Death
  64. Last Redemption
  65. Blasphemous
  66. Sakerat
  67. Execute
  68. Faith Must Pain
  69. Tirani
  70. Illution Of The Death
  71. Halte
  72. Vultures
  73. Cast Away
  74. Between
  75. Demonstrom
  76. Valka
  77. One Spirit For All
  78. Tembak Mati
  79. Barbar
  80. Tigabelas

Tempat Pembelian Tiket :

  • Hellprint Official (Jl.Pagarsih 116 Bandung)
  • RSJ Distro (Jl.Soreang - Banjaran)
  • Rock N Rebel (Parahyangan Plaza Lt.2)
  • Dark Castle (Parahyangan Plaza Lt.3)
  • Bedog Cepot (Jl.Ujung Berung Depan SMU 24 Bandung)
  • Bedog Cepot (Palaguna Plaza)
  • Reaktor Distorsi Merch (Jl.Tanjungsari Sumedang)
  • Piecies (Jl.Ujung Berung)
  • Piecies (Jl.Cihanjuang Cimahi)
  • Prapatan Rebel (Jl.Pangalengan)
  • Prapatan Rebel (Jl.Ciparay)
  • Prapatan Rebel 69 (JL.Purwakarta)
  • Soulnoise
  • Rottensoul
  • Fiction (Jl.Jatinangor Depan Jatos)
  • Headbanger (Sukabumi Capitol)
  • Distro Budak Hideung (Sumedang)
  • Distro Budak Hideung (Cicalengka)
  • Bandung Underground (Mayasari Plaza Tasikmalaya)
  • Dahmer Shop (Garut)
  • Rockslive (Subang)
  • Helicon (Jl.Taman Hewan Tamansari)
  • Ommunium (Ciumbuleuit)
  • Riotic (Jl.Sumbawa)
  • Remains (Jl.Surapati 235A)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Alat Musik Sampek

Selamat bertemu lagi di "Music Share Academy",, kali ini saya mau nge share informasi mengenai alat musik tradisional yang berasal dari salah satu suku di Indonesia, yaitu suku Dayak yang memiliki alat musik tradisional yang bernama Sampek.. untuk lebih jelas, silahkan baca artikel di bawah :D

Alat Musik Sampek (Dayak)


Sampek adalah alat musik tradisional Suku Dayak, terbuat dari berbagai jenis kayu ( kayu arrow, kayu kapur, kayu ulin).  Dibuat secara tradisional. Proses pembuatan bisa memakan waktu berminggu minggu.  Dibuat dengan 3 senar, 4 senar dan 6 senar. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan keinginan pembuatnya, dan setiap ukiran memiliki arti.

Mendengarkan bunyi sampek yang mendayu dayu, seolah memiliki roh/kekuatan. Di Pampang banyak warga yang amat mahir memainkan sampek.  Bunyi sampek biasa digunakan untuk mengiringi sebuah tarian, atau memberikan semangat bagi para pasukan perang.

Alat musik ini terbuat dari berbagai jenis kayu. Namun, yang paling sering dijadikan bahan adalah kayu arrow, kayu kapur, dan kayu ulin dan dibuat secara tradisional. Proses pembuatan bisa memakan waktu berminggu minggu. Dibuat dengan 3 senar, 4 senar dan 6 senar. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan keinginan pembuatnya, dan setiap ukiran memiliki arti.

Cara pembuatan sape’ sesungguhnya cukup rumit. Kayu yang digunakan juga harus dipilih. Selain kayu Pelaik (kayu gabus) atau jenis kayu lempung lainnya, juga bisa kayu keras seperti nangka, belian dan kayu keras lainnya. Semakin keras dan banyak urat daging kayunya, maka suara yang dihasilkannya lebih bagus.

Bagian permukaannya diratakan, sementara bagian belakang di lobang secara memanjang, namun tidak tembus kepermukaan. Untuk mencari suara yang bagus maka tingkat tebal tipisnya tepi dan permukannya harus sama, agar suara bisa bergetar merata, sehingga mengehasilkan suara yang cekup lama dan nyaring ketika dipetik.
Cara memainkannya, berbeda dengan cara memainkan melodi gitar, karena jari-jari tangan hanya pada satu senar yang sama bergeser ke atas dan bawah. Biasanya para pemusik ketika memainkan sebuah lagu, hanya dengan perasaan saja.
Sape’ Kayaan sangat populer karena irama dan bunyi yang dilantunkannya dapat membawa pendengar serasa di awang-awang. Alat musik sape’ ini biasa dimainkan ketika acara pesta rakyat atau gawai padai (ritual syukuran atas hasil panen padi). Musik ini dimainkan oleh minimal satu orang. Bisa juga dua atau tiga orang. Jenis lagu musik sape’ ini bermacam-macam, biasanya sesuai dengan jenis tariannya. Misalnya musik Datun Julut, maka tariannya juga Datun Julut dan sebagainya.
 
 
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Alat Musik Terompet Reog

Alat Musik Terompet Reog (Jawa Timur)

Terompet Reog merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Ponorogo Jawa Timur. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai pengiring saat pertunjukan Reog Ponorogo. Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup. 

Biasanya dipakai untuk mengiringi reog Ponorogo. Selain sebagai intrument musik etnik yang di mainkan, terompet reog Ponorogo cocok juga digunakan untuk hiasan/ dekor maupun sebagai koleksi barang antik anda.

Cara memainkan terompet ini tidak jauh berbeda dengan terompet umum lainnya, terompet ini biasa di pakai pada Reog Ponorogo

Reog Ponorogo

Biasanya satu group dalam pertunjukan Reog terdiri dari seorang Warok Tua, sejumlah warok muda, pembarong, penari Bujang Ganong, dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlahnya berkisar antara 20 hingga 30-an orang, peran sentral berada pada tangan warok dan pembarongnya. Tulisan Reog sendiri asalnya dari Reyog, yang huruf - hurufnya mewakili sebuah huruf depan kata-kata dalam tembang macapat Pocung yang berbunyi : rasa kidung/ingwang sukma adiluhung/Yang Widhi/olah kridaning Gusti/gelar gulung kersaning Kang Maha Kuasa. 

Penggantian Reyog menjadi Reog yang disebutkan untuk "kepentingan pembangunan" - saat itu sempat menimbulkan polemik. Bupati Ponorogo Markum Singodimejo yang mencetuskan nama Reog (Resik, Endah, Omber, Girang gemirang) tetap mempertahankannya sebagai slogan resmi Kabupaten Ponorogo. 

Alur cerita pementasan Reog yaitu Warok, kemudian Jatilan, Bujangganong, Kelana Sewandana, barulah Barongan atau Dadak Merak di bagian akhir. Ketika salah satu unsur di atas sedang beraksi, unsur lain ikut bergerak atau menari meski tidak menonjol. Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri daribeberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah.

Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada Reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.

Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni Reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar. Adegan dalam seni Reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni Reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.

Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa. (dikutip dari mailist smuda2001lmjg)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Alat Musik Siter

Alat Musik Siter (Jawa Tengah)

Siter adalah alat musik petik di dalam gamelan Jawa. Ada hubungannya juga dengan kecapi di gamelan Sunda. Nama "siter" berasal dari Bahasa Belanda "citer", yang juga berhubungan dengan Bahasa Inggris "zither".

Senar siter dimainkan dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk menahan getaran ketika senar lain dipetik, ini biasanya merupakan ciri khas instrumen gamelan. Jari kedua tangan digunakan untuk menahan, dengan jari tangan kanan berada di bawah senar sedangkan jari tangan kiri berada di atas senar. Siter dan celempung dengan berbagai ukuran adalah instrumen khas Gamelan Siteran, meskipun juga dipakai dalam berbagai jenis gamelan lain.

Suaranya lembut dan jernih layaknya alat musik petik lainnya. Melodi yang dimainkan oleh siter bisa sangat variatif. Alat musik Jawa Tengah ini memang sudah jarang dimainkan. Bahkan saat ini ternacam punah. Padahal siter adalah gitar Jawa yang suaranya tidak kalah menarik bila dibandingkan dengan guzheng (Cina) atau sitar (India).

Alat musik ini berukuran 20x50 cm. Bahannya dari kayu jati dan memiliki 13-24 senar. Siter memiliki dua sisi. Sisi pertama disebut pelog dan sisi yang lain disebut slendro. Siter adalah pasangan gamelan Jawa. Musik eksotis gamelan Jawa tradisional, sudah wajib hukumnya untuk diiringi siter.
Gitar Jawa ini memiliki suara yang indah. Konon pada saat pembuatan, tidak sembarang orang bisa menyetemnya. Inilah kenapa orang-oang yang bisa menyetem siter dianggap maestro dalam musik Jawa.

Ada beberapa yang mengatakan bahwa siter mengadopsi banyak gaya India. Ini karena namanya hampir sama dengan alat petik negeri Asia Selatan tersebut. Dalam memainkan gitar Jawa ini, biasanya tempo para musisi cenderung cepat. Ini karena alat musik ini merupakan jenis alat musik pengiring. Cara memainkannya hampir sama dengan kecapi, memakai dua tangan dan ibu jari sebagai penahan getaran dari senar. 

Slendro dan Pelog, Nada Khas Siter
Slendro dan pelog saling berhubungan. Ini merupakan nama nada yang ada dalam siter. Gitar Jawa tradisional ini dibagai menjadi dua bagaian nada. Dari 24 senar yang ada, biasanya 11 disetel nada slendo dan 13 lagi disetel nada pelog.

Perbedaan nada dari pelog dan slendro itu akan terdengar sangat jelas ketika dimainkan. Nada yang dikeluarkan oleh pelog itu berada dua skala lebih dari gamelan asli Bali dan Jawa. Dalam pelog, nada dibuat dengan merangkai beberapa interval yang lebar. Interval nada dari pelog cenderung ekstrim. Pelog memiliki 7 nada. Ketujuh nada itu disebut “dada”, “nem”,”gulu”, “lima”, “bem” dan “pelog”.
Nada lain yang dikelularkan oleh slendro sifatnya lebih mudah dicerna daripada pelog. Slendro sifatnya lebih fleksibel dan berjarak hampir sama dalam satu oktaf. Slendro memiliki 5 dasar nada. Interval nadanya pun lebih sempit dengan pelog. Tangga nada slendro mempunyai sebutan “siji”, “loro”, “telu”, lima”, “enem”. 

Selain Siter ada beberapa alat musik tradisonal Jawa Tengah lain yang tidak kalah menarik yang disebut celempung. Siter dan celempung merupakan dua alat musik yang berbeda. Karena keduanya hampir selalu dimainkan secara bersamaan, maka banyak orang yang menganggap siter dan celempung merupakan alat musik yang sama.

Saat ini, gitar Jawa yang mempunyai suara unik sudah hampir punah. Ada baiknya kita mengenalnya dan lebih baik lagi jika kita mencoba memainkannya. Siter adalah pintu sejarah. Musik yang diciptakannya bisa menjadi aat pembuka bagi sejarah yang lain.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Alat Musik Saron

Alat Musik Saron (Jawa Tengah)

Saron atau yang biasanya disebut juga ricik, adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk keluarga balungan. Saron merupakan alat musik sejenis gambang, bedanya bilah - bilah pada saron terbuat dari perunggu, besi, atau kuningan, dan lain - lain.

Dalam satu set gamelan biasanya mempunyai 4 saron, dan semuanya memiliki versi pelog dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi daripada demung, dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu.

Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau menabuh bergantian antara saron 1 dan saron 2. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada komando dari kendang dan jenis gendhingnya.

Pada gendhing Gangsaran yang menggambarkan kondisi peperangan misalnya, ricik ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing Gati yang bernuansa militer, ricik ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu ditabuh pelan.

Dalam memainkan saron, tangan kanan memukul wilahan / lembaran logam dengan tabuh, lalu tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangkan dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya. Teknik ini disebut memathet (kata dasar: pathet = pencet)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Alat Musik Rebab

Alat Musik Rebab (Jawa Barat)


Jaman sekarang mungkin bagi sebagian besar kawula muda di Indonesia, alat musik yang satu ini tidak asing lagi didengar.. Ya, alat musik Rebab adalah salah satu alat musik yang sering ditanyakan dalam soal ujian mata pelajaran Kesenian. Selain Biola, Alat musik apakah yang dimainkan dengan digesek? Jawabnya adalah Alat Musik Rebab.

Sayangnya, nama rebab sendiri hanya sering terdengar dalam pelajaran kesenian dan hanya sebatas teori. Pada kenyataannya jarang sekali terdengar suara alat musik rebab dimainkan.
Bukan tidak mungkin, bila alat musik rebab ini tidak dilestarikan oleh anak muda, alat musik ini bisa menjadi langka. Sama seperti halnya alat musik Sasando yang kini sulit ditemui bahkan terdengar asing di telinga sebagian masyarakat.

Alat musik rebab pertama kali diperkenalkan oleh Masyarakat Timur Tengah. Karena dari Timur Tengahlah, alat musik rebab berasal. Lalu perlahan-lahan masuk ke negara-negara di Asia Tenggara hingga ke Indonesia. Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam bentuk rebab. Yang membedakan rebab satu daerah dengan daerah lainnya hanya di bahan pembuat rebabnya.

Pada dasarnya, alat musik rebab mempunyai tiga dawai atau dua dawai yang terbuat dari tali tembaga. Kayu nangka atau bisa menggunakan tempurung (batok) kelapa untuk bagian badan.
Kemudian bagian badan yang tengahnya bolong itu dilapisi oleh kulit ikan buntal atau kulit lembu. Kedua kulit penutup badan rebab itu tentunya sudah dikeringkan terlebih dahulu.

Fungsi kulit yang melapisi badan rebab itu adalah untuk mengeraskan suara. Secara keseluruhan, bentuk alat musik rebab mirip dengan gitar dan biola. Di atas badan rebab ada tangkai yang memanjang serta dua pemuntal. Dua pemuntal ini berfungsi untuk mengatur ketegangan senar/dawai.
Alat musik rebab sering dimainkan beriringan dengan gamelan atau rebana.

Alat ini juga digunakan sebagai pengiring gamelan, sebagai pelengkap untuk mengiringi sinden bernyanyi bersama-sama dengan kecapi. Dalam gamelan Jawa, fungsi rebab tidak hanya sebagai pelengkap untuk mengiringi nyanyian sindhen tetapi lebih berfungsi untuk menuntun arah lagu sindhen. sama juga yang di pake  Tradisi musik sunda .

Bisa juga dimainkan sendiri. Biasanya pemain menggesek rebabnya seraya bersenandung. Isi senandungnya pun sedih dan liriknya penuh dengan keluhan hidup. Ternyata bentuk rebab yang unik juga mempunyai filosofinya sendiri. 

Senar dan tali dalam alat musik rebab diibaratkan sebagai seorang bidadari. Sedangkan penggeseknya adalah orang yang merindukan bidadari tersebut. Alat musik rebab berkembang pesat di sekitaran daerah Sumatera dan Jawa. Dalam gamelan Sunda, sinden bernyanyi dengan tuntunan alunan alat musik rebab. 

Di Malaysia, alat musik rebab sering dimainkan saat menangisi anggota keluarga yang meninggal secara sembunyi atau meratap (meratok). Selain di Indonesia dan Malaysia, alat musik rebab juga terkenal dalam lagu-lagu India dan Turki. Bentuk rebab selalu berbeda-beda di setiap negara dan daerah. 

Di Riau, lagu-lagu yang diiringi oleh alat musik rebab banyak sekali. Di antaranya berjudul Batang Taunjam, Palayaran, Ulak Bangkinang dan lain-lain.

Meski masih banyak generasi tua yang memainkan alat musik rebab. Alat musik ini juga harus mulai dipelajari oleh anak-anak muda. Meski tidak sepopuler alat musik biola, alat musik rebab juga bisa menghasilkan suara yang syahdu dan menyayat pilu.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Alat Musik Kendang

Nah, ini untuk kalian yang sukanya memukul - mukul barang,
Kali ini saya akan share tentang salah satu alat musik tradisional
yang cara memainkannya yaitu dengan di pukul - pukul menggunakan tangan
Berikut informasi lanjutnya . . .

Alat Musik Kendang (Jawa)

Pengertian Kendang dalam gamelan Jawa adalah sebuah alat musik Jawa (tepatnya dari Jawa Tengah) yang digunakan untuk mengimbangi alat musik lain atau mengatur irama.
Gendang termasuk dalam klasifikasi Alat Musik perkusi. Gedang terbuat dari kayu  dengan selaput ( membran) yang menghasilkan bunyi bila dipukul.

Ada berbagai ukuran gendang, yaitu gendang kecil, sedang dan besar. Gendang kecil biasa disebut rebana. Gendang yang berukuran sedang dan besar ada juga yang menyebutnya redap. Selain itu, ada juga gendang yang kedua sisinya ditutup dengan kulit yang diikat dengan tali yang terbuat dari kulit atau rotan sedemikian rupa sehingga dapat dikencangkan dan dilonggarkan.
 
Cara menggunakan kendang yaitu di pukul dengan tangan tanpa alat bantu apapun. Gendang mempunyai banyak fungsi, di antaranya sebagai pengiring Tarian Pencak Silat, pembawa tempo atau penegasan dinamik sebuah orkes, atau sering juga hanya sebagai pelengkap untuk lebih meramaikan suasana.

Jenis Jenis Kendang Yaitu:
1. Kendang kecil disebut ketipung.
2. Kendang menengah disebut kendang ciblon atau kebar.
3. Kendang gedhe (pasangan kendang ketipung) disebut kendang kalih.

Memainkan alat musik kendang termasuk  tidak mudah, hanya mereka yang sudah professional dalam bidang musik Jawa yang memainkannya. Memainkan kendang adalah mengikuti naluri si pengendang, jadi irama kendang yang dihasilkan mungkin saja berlainan pada tiap pemain kendang yang berbeda. 
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Alat Musik Kenong

Selamat Bertemu lagi sobat :D
Kali ini saya akan share informasi mengenai alat musik tradisional
yang berasal dari Jawa, Indonesia
Berikut informasinya :)

Alat Musik Kenong (Jawa)

Kenong merupakan salah satu alat musik tradisional yang menyusun gamelan Jawa. Kenong termasuk dalam golongan pencon, yang termasuk di dalamnya juga gong, bonang, dan kethuk.

Kenong merupakan unsur instrumen pencon gamelan yang paling gemuk, dibandingkan dengan kempul dan gong yang walaupun besar namun berbentuk pipih. Kenong ini disusun pada pangkon berupa kayu keras yang dialasi dengan tali, sehingga pada saat dipukul kenong tidak akan bergoyang ke samping namun dapat bergoyang ke atas bawah, sehingga menghasilkan suara.

Bentuk kenong yang besar menghasilkan suara yang rendah namun nyaring dengan timber yang khas (dalam telinga masyarakat Jawa ditangkap berbunyi ning-nong, sehingga dinamakan kenong). Dalam gamelan, suara kenong mengisi sela-sela antara kempul.

Dalam musik Sunda, alat ini juga digunakan sebagai pengiring gamelan, sebagai pelengkap untuk mengiringi sinden bernyanyi bersama - sama dengan kecapi dan suling. 
Dalam gamelan Jawa, fungsi rebab tidak hanya sebagai pelengkap untuk mengiringi nyanyian sinden, akan tetapi lebih berfungsi sebagai penuntun arah lagu yang sinden nyanyikan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Alat Musik Bonang

Asalamualaikum Wr.Wb
Dalam kesempatan saya kali ini, saya akan share informasi mengenai
alat musik tradisional yang berasal dari negara tercinta Indonesia,
Langsung aja baca artikel di bawah :D

Alat Musik Bonang (Jawa)

Bonang adalah alat musik yang digunakan dalam gamelan Jawa. bonang juga merupakan instrumen melodi terkemuka di Degung Gamelan Sunda. Ini adalah koleksi gong kecil (kadang-kadang disebut “ceret” atau “pot”) ditempatkan secara horizontal ke string dalam bingkai kayu (rancak), baik satu atau dua baris lebar.

Semua ceret memiliki bos pusat, tetapi di sekelilingnya yang bernada rendah memiliki kepala datar, sedangkan yang lebih tinggi memiliki melengkung satu. Masing-masing sesuai untuk lapangan tertentu dalam skala yang sesuai; sehingga ada yang berbeda untuk bonang pelog dan slendro. Mereka biasanya dipukul dengan tongkat berlapis (tabuh). Hal ini mirip dengan gong memeluk lain di gamelan itu, kethuk, kempyang, dan kenong. Bonang dapat dibuat dari perunggu dipalsukan, dilas dan dingin-dipalu besi, atau kombinasi dari logam.

Selain bentuk gong-berbentuk ceret, bonang ekonomis terbuat dari besi dipalu atau kuningan pelat dengan mengangkat bos sering ditemukan di desa gamelan, dalam gamelan Suriname-gaya, dan di beberapa gamelan Amerika. Bonang ini mirip dengan reong Bali.

Dalam gamelan Jawa Tengah ada tiga jenis bonang yang digunakan:
  • Panerus Bonang adalah yang tertinggi dari mereka, dan menggunakan ketel terkecil. Pada umumnya mencakup dua oktaf (kadang-kadang lebih dalam slendro pada instrumen Solo-gaya), seluas sekitar kisaran yang sama dengan saron dan peking gabungan. Ia memainkan irama tercepat bonang itu, saling layu dengan atau bermain di dua kali kecepatan dari bonang barung.
  • Barung Bonang adalah bernada satu oktaf di bawah bonang panerus, dan juga secara umum mencakup dua oktaf, kira-kira kelas yang sama dengan demung dan saron gabungan. Ini adalah salah satu instrumen yang paling penting dalam ansambel tersebut, karena banyak memberikan isyarat untuk pemain lain dalam gamelan.
  • Panembung Bonang adalah nada terendah. Hal ini lebih sering terjadi pada gamelan gaya Yogyakarta, seluas sekitar kisaran yang sama dengan slenthem dan demung gabungan. Ketika hadir dalam gamelan Solo-gaya, mungkin hanya memiliki satu baris dari enam (slendro) atau tujuh ceret terdengar dalam daftar yang sama seperti slenthem tersebut. Hal ini dicadangkan untuk repertoire yang paling keras, biasanya memainkan balungan lain dari itu.
 
Bagian yang dimainkan oleh bonang barung dan bonang panerus lebih kompleks dibandingkan dengan banyak instrumen gamelan, sehingga, secara umum dianggap sebagai instrumen mengelaborasi. Kadang-kadang memainkan melodi berdasarkan balungan, meskipun umumnya diubah dengan cara yang sederhana.

Namun, juga bisa memainkan pola yang lebih kompleks, yang diperoleh dengan menggabungkan patters barung dan panerus, seperti saling silih bergantinya bagian (imbal) dan interpolasi pola melodi jerau (Sekaran).

Penoon-penoon bonang ditata berjajar dalam dua baris. Baris di atas disebut Jaleran atau Brunjung, sedangkan yang bawah disebut setren atau dhempok.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Alat Musik Sasando

Alat Musik Sasando (Nusa Tenggara Timur)


Tidak banyak yang tahu musik etnis Sasando ternyata disukai sekelompok penikmat musik khas Indonesia di Australia dan Eropa. Tapi, di Indonesia sendiri, dari 200 juta lebih penduduknya, banyak yang belum paham apa itu musik sasando.

Bagi masyarakat Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, tempat asal usul musik sasando, musik tersebut sangat dikenal sebagai musik keseharian. Musik itu berbahan Baku daun pohon lontar. Di Pulau Rote, pohon lontar pada saat ini bukan saja dijadikan sumber kehidupan karena menghasilkan tuak, sopi, gula lempeng, gula semut, wadah pembungkus tembakau/rokok, tikar, haik, sandal, topi, atap rumah, dan balok bahan bangunan, melainkan lebih dari itu dianggap punya nilai lebih karena daun pohon lontar makin sering dijadikan resonator musik yang dikenal dengan sebutan sasandu atau sasando.

Asal mula alat musik langka itu, menurut banyak tokoh adat di Pulau Rote, telah dikenali sejak Rote menjadi bagian dari daerah kerajaan. Dalam legenda memang muncul banyak versi mengenai sejarah munculnya sasando. Konon, awalnya adalah ketika seorang pemuda bernama Sangguana terdampar di Pulau Ndana saat pergi melaut. Ia dibawa oleh penduduk menghadap raja di istana. Selama tinggal di istana inilah bakat seni yang dimiliki Sangguana segera diketahui banyak orang hingga sang putri pun terpikat. Ia meminta Sangguana menciptakan alat musik yang belum pernah ada. Suatu malam, Sangguana bermimpi sedang memainkan suatu alat musik yang indah bentuk maupun suaranya
Diilhami mimpi tersebut, Sangguana menciptakan alat musik yang ia beri nama sandu (artinya bergetar). Ketika sedang memainkannya, Sang Putri bertanya lagu apa yang dimainkan, dan Sangguana menjawab, "Sari Sandu". Alat musik itu pun ia berikan kepada Sang Putri yang kemudian menamakannya Depo Hitu yang artinya sekali dipetik tujuh dawai bergetar.
Keindahan bunyi sasando mampu menangkap dan mengekspresikan beraneka macam nuansa dan emosi. Karena itu, dalam masyarakat Nusa Tenggara Timur, sasando adalah alat musik pengiring tari, penghibur keluarga saat berduka, menambah keceriaan saat bersukacita, serta sebagai hiburan pribadi. Kini musik sasando dikenal sebagai alat musik yang menghasilkan melodi terindah dari Pulau Rote.

Secara umum, bentuk sasando serupa dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola, dan kecapi. Tetapi, tanpa chord (kunci), senar sasando harus dipetik dengan dua tangan, seperti harpa. Tangan kiri berfungsi memainkan melodi dan bas, sementara tangan kanan memainkan accord. Ini menjadi keunikan sasando karena seseorang dapat menjadi melodi, bass, dan accord sekaligus.

Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Melingkar dari atas ke bawah tabung adalah ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) direntangkan dan bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Tabung sasando ini diletakkan dalam sebuah wadah setengah melingkar terbuat dari daun pohon gebang (semacam lontar) yang menjadi tempat resonansi sasando. Hingga kini, semua bahan yang dipakai untuk membuat sasando terbuat dari bahan alami, kecuali senar dari kawat halus.

Jenis-jenis sasando dibedakan dari jumlah senarnya, yaitu sasando engkel (dengan 28 dawai), sasando dobel (dengan 56 dawai, atau 84 dawai), sasando gong atau sasando haik, dan sasando biola. Karena itu, bunyi sasando sangat bervariasi. Hampir semua jenis musik bisa dimainkan dengan sasando, seperti musik tradisional, pop, slow rock, bahkan dangdut. Ada kalanya perbedaan pada cara permainan tipe sasando tertentu tergantung gaya permainan di tiap daerah, kemampuan pemain dan tidak adanya sistem notasi musik, khususnya untuk sasando gong.

Terdapat dua jenis ensembel sasando, yaitu yang terdapat di Pulau Rote, di mana sasando dimainkan untuk mengiringi nyanyian dan tabuhan gendang. Sedangkan di Pulau Sabu, dua buah sasando dimainkan bersamaan dengan iringan vokal, tetapi tanpa gendang. Dengan bentuknya dan bahan bakunya yang sederhana itu, tak aneh jika warga Australia dan Portugis setiap berkunjung ke NTT selalu membeli sasando. Musik itu kemudian menjadi musik kebanggaan di negerinya.

Sayang, sasando ibarat masterpiece maestro yang terpendam dan nyaris punah. Alat musik luar biasa itu terancam tinggal cerita manakala di tempat asalnya sendiri telah menjadi sesuatu yang asing. Sasando memang menyimpan kisah haru. Alat musik ciptaan dua pendeta asal Pulau Rote itu kini hanya dapat dipetik oleh delapan orang yang menjadi generasi terakhirnya.

Jacko H.A. Bullan boleh jadi merupakan salah satu generasi terakhir pewaris sasando Rote.  Anak pertama dari dua bersaudara itu tergugah untuk sadar dan bertahan memperpanjang umur sasando agar dapat terus mengalun di telinga generasi mendatang. Menurutnya, orang yang bisa memainkan sasando saat ini tinggal delapan orang termasuk dirinya. Dari jumlah itu, tiga orang di antaranya telah berusia di atas 30 tahun. Dan di NTT sendiri saat ini sudah tak ada satu pun yang bisa memainkan sasando.

Fakta pahit yang ada di lapangan menyatakan bahwa orang tua-orang tua yang demikian bangga memainkan sasando dalam berbagai upacara adat, lengkap dengan topi tilangga, pakaian, dan tarian adat, sebagian besar telah meninggal dunia. Mereka tidak meninggalkan warisan berupa buku atau sekolah yang bisa memandu generasi muda menjadi penerusnya.

Di ibu kota, Jack membuka rumahnya bagi siapa pun yang ingin belajar sasando. Namun, ia kembali dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa sebagian besar murid yang datang adalah justru warga negara asing. Jack mengatakan bahwa hampir 90 persen orang asing dari mulai Jepang hingga Australia yang menjadi muridnya. Ia menyayangkan bila suatu saat kelak bangsa Indonesia terpaksa harus belajar ke luar negeri untuk sekadar memetik sasando.

Sementara itu, Direktur Promosi Luar Negeri Depbudpar, I Gde Pitana, mengatakan, sasando merupakan salah satu hasil karya maestro seni tradisi yang potensial untuk “dijual” di dunia internasional. ”Semua orang yang mendengarkan musik sasando hampir pasti tertarik,” katanya. Oleh karena itu, pihaknya kerap mengundang pemain sasando untuk turut berpartisipasi dalam ajang “consumer selling” ke beberapa target pasar utama pariwisata Indonesia. ”Ini juga bagian untuk melestarikan sasando dari ancaman kepunahan,” katanya. Dengan demikian Jacko H.A. Bullan tidak akan pernah menjadi generasi terakhir yang memetik dawai-dawai sasando.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Alat Musik Rebana

Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah, zapin melayu dan hadroh.

Di Indonesia, alat musik rebana berkembang menjadi banyak jenis. Biasanya merupakan ciri khas dari kultur budaya daerah tertentu. Jenis alat rebana yang paling umum diantaranya, Rebana Banjar, Rebana Biang, Jidor, Kompang, Marawis, Samroh, Hadroh dan lainnya…

Sebagai contoh, masyarakat di pesisir utara pulau Jawa menyebut Rebana adalah Terbang Banjari. Mereka tidak mengenal Kompang ataupun Biang...Begitu pula masyarakat di wilayah Sunda. Di sana jarang sekali orang yang mengenal Samroh maupun Hadroh...Jadi pengertian alat musik Rebana di setiap daerah bisa saja berbeda bergantung dari kebudayaan asal masing-masing.

Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang, permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang. Jika di Indonesia umumnya Rebana dimainkan untuk lagu-lagu keagamaan dan sarana dakwah, maka tepukan rebana di daerah Melayu biasa mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi, dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama.


Selain di Asia tenggara, di daerah Asia selatan meliputi Pakistan, India, Bangladesh, Maladewa dan sekitarnya seni rebana juga sangat ramai. Namun karena latar belakang sejarah yang sedikit berbeda, varian alat musik dan senandungnya sedikit banyak juga berbeda.

Rebana (Bahasa Jawa: Terbang)
Adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah dan hadroh.

Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang, permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang. Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi, dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama.



Alat Musik Rebana (Jawa)



Cara Pembuatan Rebana :

1. Bahan – Bahan

Untuk membuat rebana diperlukan bahan dasar dan bahan tambahan.
Adapun bahan dasar pembuatan rebana adalah kulit kambing dan kayu. Jenis kayu
yang digunakan antara lain :
- kayu mangga
- kayu karet
- kayu asem
- kayu hujan

Sedangkan bahan tambahan pembuatan Rebana yang tidak kalah penting adalah :

a. Kapur
Dipakai sebagai campuran air unttuk merendam kulit yang berfungsi untuk
merontokkan bulu kulit kambing sampai benar – benar bersih tidak ada
kulitnya

b. Oker ( cat )
Tepung oker yang telah dicampur dengan pengencer ( minyak cat )
berfungsi sebagai cat

c. Minyak cat ( pengencer )
Terdiri atas sangka dan senderlak yang telah dicampur dengan bensin.
Bahan ini sebagai bahan tambahan utama yang berfungsi untuk mencampur
atau mengencerkan bahan tambahan lainnya

d. Dempul
Tepung dempul yang telah dicampur dengan minyak cat berfungsi untuk
meratakan permukaan kayu sehingga permukaaan kayu menjadi halus

e. Seng wit
Sengwit mempunyai 2 ( dua ) fungsi yaitu :
1). Sengwit yang dicampur dengan minyak cat digunakan untuk mengecet
bagian dalam
2). Sengwit yang dicampur air dingin dipakai untuk memutihkan kulit

f. Folitur / Sirlak
Terdiri atas Sirlak dan Spirtus yang berfungsi untuk mengkilapkan
pengecetan

g. Brown ( cat mas )
Tepung Brown ini dicampur dengan mengenceri bahan, ini dipakai
untuk hiasan

h. Belanga hitam
Dicampur dengan mengenceri bahan, ini digunakan untuk memberi
warna hitam pada kulit untuk lembaran

i. Lilin malam
Dipakai untuk melicinkan kluwung dan kulit pada saat pewangkisan

2. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan antara lain :

a. Mesin bubut
Dipakai untuk membuat menjadi kluwung

b. Gaman
Mempunyai 3 bentuk yang berbeda begitu pula fungsinya :
1). Pipih
Gunanya melubangi kluwung untuk tenpat kericik
2). Runcing lurus
Gunanya untuk membentuk kayu bawah dalam
3). Runcing bentuk arit kecil

c. Sugu
Digunakan untuk memperhalus bentuk kluwung

d. Alat wingkisan dan Pancir
Gunanya untuk meletakkan dan mengencangkan kulit pada kluwung

e. Kompor kecil khusus
Untuk menguatkan kluwung dengan cara membakar kluwung diatas
kompor kecil tersebut

f. Kertas amplas
Digunakan untuk mengamplas kayu dempulan atau bulu yang
masih menempel di kulit

g. Batu apung dan air
Digunakan untuk menghilangkan gaji / lemak yang masih
menempel pada kulit

h. Palu kecil
Fungsi palu kecil :
1). Untuk merekat kulit pada kluwung
2). Untuk merekatkan timbel atau timah biasa pada rebana , jika memakai
timah hias atau timbel

i. Paku payung
Untuk penghias pinggiran kayu sebagai pengganti timbel atau timah hias

j. Kericik
Sebagai penghias atau bunyi rebana

k. Timah atau Timbel
Untuk menghias rebana jika diperlukan

3. Proses Pembuatan

Pertama potonglah kayu dibubut dengan menggunakan mesin bubut
dan gaman sehingga membentuk kluwung . kemudian diperindah bentuknya
dengan mengunakan sugu, setelah halus kluwung dijemur selama beberapa hari
sampai benar – benar kering supaya kalau diamplas cepat halus dan memperindah
rebana, lalu dipanaskan dibakar diatas kompor agar permukaan kluwung tampak
lebih halus. Kemudian kluwung diamplas dan dilapisi dengan oker tipis sebagai
dasarnya kemudian dijemur atau dikeringkan di bawah terik matahari
Setelah oker mengering kluwung dikuliti, diwangkis dengan
menggunakan wingkisan dan pancir , sebelum diwangkis kluwung diolesi dengan
lilin malam sehingga kulit mudah ditarik, kulit yang telah dibasahi air diletakkan
pada kluwung dengan menggunakan kawat dan dikaitkan erat – erat pada kawat
yang terdapat pada alat wingkisan. Setelah dikuatkan rebana dijemur bersama
wingkisan tersebut, setelah kering dikuatkan lagi dan akhirnya dipaku dengan
menggunakan ” prepetan ” kulit yang tidak terpakai dipotong sehingga bentuk
rebana menjadi rapi
Agar kelihatan halus rebana didempul dan diamplas setelah kering
bagian rebana dilapisi sengwit yang telah dicampur dengan bahan pengencer,
sedangkan untuk bagian luarnya di cat dengan dilapisi oker yang berbeda dengan
warna oker atas rebana
Setelah oker kering , rebana disirsakan atau diplistur agar lebih
mengkilap kemudian rebana dijemur sampai kering di bawah terik matahari, lalu
diberi warna brown atau emas antara bagian atas dan alas ,. Untuk pinggiran
rebana dipasang potongan kulit yang yang dicat hitam dalam belanga dengan
menggunakan paku payung atau timbel dan paku
Untuk proses terakhir , kericik dipasang pada lubang yang terdapat
pada pinggiran rebana yang telah dibuat khusus, masing – masing lubang
dipasang 2 ( dua ) kericik . 
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Alat Musik Kolintang

Alat Musik Kolintang (Sulawesi Utara)


Kolintang merupakan alat musik khas dari Minahasa (Sulawesi Utara) yang mempunyai bahan dasar yaitu kayu yang jika dipukul dapat mengeluarkan bunyi yang cukup panjang dan dapat mencapai nada-nada tinggi maupun rendah seperti kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau sejenisnya (jenis kayu yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar).
 Kata Kolintang berasal dari bunyi : Tong (nada rendah), Ting (nada tinggi) dan Tang (nada tengah). Dahulu Dalam bahasa daerah Minahasa untuk mengajak orang bermain kolintang: "Mari kita ber Tong Ting Tang" dengan ungkapan "Maimo Kumolintang" dan dari kebiasaan itulah muncul nama "KOLINTANG” untuk alat yang digunakan bermain.

Indonesia terdiri dari beberapa kepulauan, mulai dari pulau terkecil, terluar, sampai gugusan pulau-pulau yang besar. Tiap daerah yang berada dipulau-pulau di Indonesia sangat beragam dan memiliki banyak karakteristik yang unik, mulai dari masyarakat, budaya, kuliner, alat musik, pakaian dan lain-lain. Salah satu daerah yang unik yakni Sulawesi, yang masyarakatnya memiliki banyak adat dan budaya tinggi. Sulawesi memiliki ciri khas tersendiri terutama daerah Minahasa dalam karya alat musiknya yaitu kolintang. Alat musik ini terbuat dari batangan kayu yang disusun menyerupai tuts piano.

Tak terbayangkan hebatnya masyarakat Indonesia terutama Sulawesi yang sudah memiliki mahakarya alat musik berupa kolintang. Jika digambarkan masa lalu yang belum mengenal teknologi maju dan peradabannya yang tidak setinggi sekarang tapi mampu membuat sebuah karya dengan estetika tinggi berupa kolintang.

Kolintang kebanyakan dihasilkan di Minahasa, sebuah daerah di Sulawes Utara. Alat musik ini terbuat dari potongan kayu yang memang khusus dipergunakan untuk membuat kolintang. Menurut sejarah, kata kolintang diambil dari bunyinya yang menyerupai kata “Tong” dan “Ting”. Nada “Tong”merupakan nada rendah dan “Tang” merupakan nada tingginya, kemudian lama kelamaan nama kolintang digunakan untuk mengapresiasikan sebuah alat musik.

Kolintang dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan alat pemukul khusus, bentuknya yang berjajar menyerupai piano memungkinkan untuk memainkan rangkaian diatonis atau tujuh nada pada umumnya. Kolintang terdiri dari banyak bagian, ada yang bernada rendah, tengah, dan tinggi. Biasanya pemain kolintang yang ingin memainkan nada penuh, menggunakan banyak kolintang. Rentangan nada yang ada sama seperti pada alat musik string, yang berjarak 2 oktaf, ini memungkinkan kolintang dapat dimainkan dengan maksimal. Memainkan kolintang juga mempunyai teknik khusus agar lagu yang dibawakan bisa dihasilkan secara sempurna.

Alat musik ini juga sering dimainkan untuk menyambut tamu dari luar daerah atau luar negeri, bahkan  beberapa pementasan di Luar negeri juga sering dilakukan. Suara khas yang dihasilkan dari alat musik ini menjadikan kolintang sebagai mahakarya dengan estetika yang tinggi. Indonesia harusnya berbangga dengan banyaknya karya alat musik yang sudah ada sejak jaman nenek moyang dahulu, generasi sekarang lebih dapat menikmati dan mengembangkannya agar semua budaya yang ada di Negeri ini tidak hilang atau punah.
Pada mulanya kolintang hanya terdiri dari beberapa potong kayu yang diletakkan berjejer diatas kedua kaki pemainnya dengan posisi duduk di tanah, dengan kedua kaki terbujur lurus kedepan. Dengan berjalannya waktu kedua kaki pemain diganti dengan dua batang pisang, atau kadang-kadang diganti dengan tali seperti arumba dari Jawa Barat. Sedangkan penggunaan peti sesonator dimulai sejak Pangeran Diponegoro berada di Minahasa (th.1830). Pada saat itu, konon peralatan gamelan dan gambang ikut dibawa oleh rombongannya.
Adapun pemakaian kolintang erat hubungannya dengan kepercayaan tradisional rakyat Minahasa, seperti dalam upacara-upacara ritual sehubungan dengan pemujaan arwah para leluhur. Itulah sebabnya dengan masuknya agama kristen di Minahasa, eksistensi kolintang demikian terdesak bahkan hampir menghilang sama sekali selama ± 100th.

Sesudah Perang Dunia II, barulah kolintang muncul kembali yang dipelopori oleh Nelwan Katuuk (seorang yang menyusun nada kolintang menurut susunan nada musik universal). Pada mulanya hanya terdiri dari satu Melody dengan susunan nada diatonis, dengan jarak nada 2 oktaf, dan sebagai pengiring dipakai alat-alat "string" seperti gitar, ukulele dan stringbas.

Tahun 1954 kolintang sudah dibuat  2 ½ oktaf (masih diatonis). Pada tahun 1960 sudah mencapai 3 ½ oktaf dengan nada 1 kruis, naturel, dan 1 mol. Dasar nada masih terbatas pada tiga kunci (Naturel, 1 mol, dan 1 kruis) dengan jarak nada 4 ½ oktaf dari F s./d. C. Dan pengembangan musik kolintang tetap berlangsung baik kualitas alat, perluasan jarak nada, bentuk peti resonator (untuk memperbaiki suara), maupun penampilan.
Saat ini  Kolintang yang dibuat sudah mencapai 6 (enam) oktaf dengan chromatisch penuh.


Peralatan & CARA MEMAINKAN
Setiap alat memiliki nama yang lazim dikenal. Nama atau istilah peralatan Musik kolintang selain menggunakan bahasa tersebut diatas juga memiliki nama dengan menggunakan bahasa Minahasa, dan untuk disebut lengkap alat alat tersebut berjumlah 9 buah. Tetapi untuk kalangan professional, cukup 6 buah alat sudah dapat memainkan secara lengkap. Kelengkapan alat tersebut sebagai berikut:

B   -        Bas                  =           Loway
C   -        Cello                =           Cella
T    -        Tenor  1           =           Karua
      -        Tenor 2            =           Karua rua
A   -        Alto 1               =          Uner
      -        Alto 2               =          Uner rua
U   -        Ukulele/Alto 3 =           Katelu      
M   -        Melody 1         =           Ina esa
      -        Melody 2          =           Ina rua
      -        Melody 3          =           Ina taweng
                               

MELODY
Fungsi pembawa lagu, dapat disamakan dengan melody gitar, biola, xylophone, atau vibraphone. Hanya saja dikarenakan suaranya kurang panjang, maka pada nada yang dinginkan; harus ditahan dengan cara menggetarkan pemukulnya( rall). Biasanya menggunakan dua pemukul, maka salah satu melody pokok yang lain kombinasinya sama dengan orang menyanyi duet atau trio (jika memakai tiga pemukul). Bila ada dua melody, maka dapat digunakan bersama agar suaranya lebih kuat. Dengan begitu dapat mengimbangi pengiring (terutama untuk Set Lengkap) atau bisa juga dimainkan dengan cara memukul nada yang sama tetapi dengan oktaf yang berbeda. Atau salah satu melody memainkan pokok lagu, yang satunya lagi improvisasi.

CELLO
Bersama melody dapat disamakan dengan piano, yaitu; tangan kanan pada piano diganti dengan melody, tangan kiki pada piano diganti dengan cello. Tangan kiri pada cello memegang pemukul no.1 berfungsi sebagai bas, sedangkan tangan kanan berfungsi pengiring (pemukul no.2 dan no.3). Maka dari itu alat ini sering disebut dengan Contra Bas. Jika dimainkan pada fungsi cello pada orkes keroncong, akan lebih mudah bila memakai dua pemukul saja. Sebab fungsi pemukul no.2 dan no.3 sudah ada pada tenor maupun alto.

TENOR I & ALTO I
Keenam buah pemukul dapat disamakan dengan enam senar gitar.

ALTO II & BANJO
Sebagai ukulele dan "cuk" pada orkes keroncong.

ALTO III (UKULELE)
Pada kolintang, alat ini sebagai ‘cimbal’, karena bernada tinggi. Maka pemukul alto III akan lebih baik jika tidak berkaret asal dimainkan dengan halus agar tidak menutupi suara melody (lihat petunjuk pemakaian bass dan melody contra).

TENOR II (GITAR)
Sama dengan tenor I, untuk memperkuat pengiring bernada rendah.

BASS
Alat ini berukuran paling besar dan menghasilkan suara yang paling rendah.

SUSUNAN ALAT
Lengkap (9 pemain) :
Melody                  -           Depan tengah
Bass                     -           Belakang kiri
Cello                     -           Belakang kanan
Alat yang lain tergantung lebar panggung (2 atau 3 baris) dengan memperhatikan fungsi alat (Tenor & Alto).
NADA NADA DASAR
Nada nada dalam alat kolintang sebagai berikut:

C   =    1    3    5          Cm     =       1    2    5
D   =    2    4    6          Dm     =       2    4    6
E   =    3    5    7          Em     =       3    5    7
F    =    4    6    1          Fm      =       4    5    1
G   =    5    7    2          Gm     =       5    6    2
A   =    6    1    3          Am     =       6    1    3
B   =    7    2    4          Bm     =       7    2    4

Sedangkan chord lain, yang merupakan pengembangan dari chord tersebut diatas, seperti C7         =          1      3    5    6, artinya nada do diturunkan 1 nada maka menjadi le . Sehingga saat membunyikan 3 bilah  dan terdengar unsur bunyi nada ke 7 dalam chord C, maka chord tersebut menjadi chord C7. Demikian pula dengan chord yang lain.

CARA Memegang pemukul/ stick kolintang
Memegang Pemukul Kolintang, memang tidak memiliki ketentuan yang baku, tergantung dari kebiasaan dan kenyamanan tangan terhadap stik. Tetapi umumnya memegang stick kolintang dilakukan dengan cara :
No. 1 Selalu di tangan kiri
No. 2 Di tangan kanan (antara ibu jari dengan telunjuk)
No. 3 Di tangan kanan (antara jari tengah dengan jari manis) – agar pemukul no.2 dapat digerakkan dengan bebas mendekat dan menjauh dari no.3, sesuai dengan accord yang diinginkan. Dan cara memukul dan disesuaikan dengan ketukan dan irama yang diinginkan, dan setiap alat memiliki, ciri tertentu sesuai fungsi didalam mengiringi suatu lagu. Pada alat Bass dan alat Melody umumnya hanya menggunakan 2 stick, sehingga lebih mudah dan nyaman pada tangan.
( Nomor nomor tersebut diatas telah tertera disetiap pangkal pemukul stick masing masing alat kolintang)
Teknik Dasar memainkan stick pada bilah kolintang sesuai alat dan jenis irama
Dari sekian banyak irama dan juga lagu yang ada, beberapa lagu sebagai panduan untuk memainkan alat musik kolintang disertakan dalam materi ini.
Seperti: 
  • Sarinande
  • Halo - Halo Bandung
  • Lapapaja
  • Besame Mucho

Lagu lagu tersebut memiliki tingkat kesulitan yang berbeda baik chord dan irama. Lagu lagu tersebut telah dilengkapi dengan partitur serta chord/ accord untuk memudahkan memahami alat musik kolintang.


Demikian pula dengan teknik memukulkan stick pada bilah kolintang. Karena sesuai irama yang beraneka ragam, maka untuk menghasilkan irama tertentu maka teknik memukulkan stik pada tiap alat pun berbeda beda. Pada materi ini, diberikan teknik teknik dasar cara memukulkan stick pada kolintang. Untuk dapat memahami teknik, dibutuhkan pengetahuan akan harga dan jumlah ketukan dalam setiap bar nada. Dan berbekal pengetahuan dasar dasar bermain kolintang ini saja, ditambah dengan bakat individu, maka grup/ kelompok musik kolintang telah dapat memainkan berbagai jenis lagu dengan tingkat kesulitan yang variatif secara spontan.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Daftar Lagu - Lagu Soundtracks Di NFS Most Wanted

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Download The Perceptionists - Let's Move (Ost. NFS Most Wanted)

Selamat berjumpa lagi dengan Music Share Academy  :)
Dalam kesempatan kali ini, saya akan ngeshare sebuah lagu..
Lagu yang di pakai Soundtrack di salah satu Game
yaitu Need For Speed Most Wanted

Need For Speed Most Wanted


Lagu yang satu ini berjudul "Let's Move"
Bisa di Tester dulu di bawah ini..



Atau bisa langsung download
Dengan klik gambar yang ada di bawah !!


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
_________________Jumlah komentar pengunjung yang singgah pada artikel ini________________>>>>>>

Download T.I Presents The PSC - Do Ya Thang (Ost. NFS Most Wanted)

Selamat berjumpa lagi dengan Music Share Academy  :)
Dalam kesempatan kali ini, saya akan ngeshare sebuah lagu..
Lagu yang di pakai Soundtrack di salah satu Game
yaitu Need For Speed Most Wanted

Need For Speed Most Wanted


Lagu yang satu ini berjudul "Do Ya Thang"
Bisa di Tester dulu di bawah ini..



Atau bisa langsung download
Dengan klik gambar yang ada di bawah !!


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

close

Backlink

backlinkFree Backlinks ExchangeFree BacklinksDAHOAM Free BacklinksLinki Linki Free BacklinksDie Gute SaatFree Automatic LinkDie Gute SaatFree Backlinks Exchangeechange de liensFree Automatic LinkIntercambio de enlacesFree Automatic LinkFree Automatic LinkFree Automatic LinkFree Automatic Elvira LinksFree Automatic LinkIntercambio gratis de EnlacesFree BacklinksFree BacklinksUnlimited Backlink ExchangeUnlimited Backlink ExchangeTradiciones Peruanas de Ricardo PalmaAutomatic Backlink Exchange